Panorama Alam dan Misteri Sumber Air Simbarjoyo Gunung Kendeng Pati

Suarapatinews. Pati – Minggu tgl (27/08/17) Di Kabupaten Pati, khususnya di daerah selatan terdapat pegunungan kendeng yang merupakan pegunungan dengan kawasan batuan kapur (karst).  Dibalik Pegunungan Kendeng tersusun atas batu kapur yang sangat keras terdapat destinasi wisata yang sangat indah, salah satunya adalah Gua Pancur. Gua yang sudah menjadi destinasi wisata wajib apabila mengunjungi kecamatan kayen, tetapi tahukah Anda bahwa Gua Pancur memiliki “tetangga” yang dipercaya warga sekitar dan atas izin Allah SWT dapat menyembuhkan berbagai penyakit.

Sumber mata air simbarjoyo Ndodo, merupakan sumber air alami yang berada dibawah kawasan gunung kendeng. Setiap harinya warga sekitar menggunakan mata air tersebut untuk irigasi, air minum serta keperluan rumah tangga.

Sumber Air Simbarjoyo Ndodo, Kayen-Pati

 

Bertempat di bawah pohon beringin yang rindang menjadikan kawasan tersebut sejuk, nyaman untuk bersantai dan mengabadikan foto.

 

Terlepas dari keindahan alamnya, sumber mata air simbarjoyo Ndodo memiliki misteri yang belum terpecahkan. “Sumber ini dulunya adalah petilasan Simbarjoyo yang merupakan prajurit dari Keraton Surakarta.” Ujar Mbah Lujeng penjaga petilasan Simbarjoyo.

 

Beliau menambahkan bahwa Simbarjoyo memiliki kakak yang bernama Simbarjo dan mengabdi kepada Raden Sujana yang merupakan salah satu anak dari Prabu Brawijaya V, Raja dari Kerajaan Majapahit.

 

Pada suatu ketika terjadi peperangan di Solo sehingga mewajibkan seluruh prajuritnya untuk ikut berperang. Akan tetapi Simbarjoyo memilih tidak berperang dan memutuskan untuk bertapa di kawasan gunung kendeng sampai beliau muksa di samping mata air Ndodo. Sumber mata air Ndodo ini murni alami, bukan dari kesaktian Simbarjoyo,” tambahan dari Mbah Lujeng.

 

Masyarakat sekitar mempercayai bahwa air yang keluar dari samping petilasan Simbarjoyo memiliki khasiat tertentu. Mbah Lujeng menjelaskan bahwa banyak orang datang berkunjung untuk mengambil air dan “kungkum” atau berendam untuk niatan tertentu. Ada yang ingin sembuh dari penyakitnya, ingin mendapatkan momongan dan lain sebagainya.

Petilasan Simbarjoyo Ndodo, Kayen-Pati

 

Tidak hanya masyarakat sekitar, bahkan ada yang dari Kudus, Demak dan Jepara jauh-jauh datang hanya untuk sekedar berendam dan mengambil air tersebut. Pernah ada orang dari kudus mengambil air satu derigen besar di sini kemudian dijadikan pupuk tanpa dicampur apapun, hasilnya adalah panen yang memuaskan.

 

Mbah Lujeng berpesan apabila anda berkunjung ke sumber mata air Simbarjoyo Ndodo harus sopan, jangan melanggar larangan yang sudah di tulis. “pernah ada nak, orang Jepara yang datang ke sini, pada saat perjalanan pulang di pertigaan antara sumber air dan gua pancur, dia mengalami mimisan dan darah mengalir bagaikan pancuran air. Kemudian dia dibawa ke rumah sakit umum daerah Kayen, lalu menceritakan kalau dia kencing dibelakang petilasan karena malu ada banyak orang yang berendam di dalam sumber air, pada saat kencing dia merasa bahwa ada puluhan orang yang mengelilinginya sehingga dia memutuskan untuk tidak melanjutkan kencingnya, hingga akhirnya jatuh sakit dan meninggal dunia.” cerita Mbah Lujeng.

 

Sebenarnya yang mengelilinginya adalah Simbarjoyo dan pasukannya yang tidak suka dengan  kelakuan orang tersebut, mbah Lujeng berpesan juga bahwa yang memberikan segalanya adalah Allah SWT sehingga apabila anda ingin mandi atau berendam di sumber mata air ndodo, niatlah kepada Allah SWT dengan lantaran mbah Simbarjoyo. (Tim SP)

Published by admin