Pemdes dan Warga Desa Suwaduk Gelar Sholat Istisqo’ Mengharap Segera Turun Hujan

Suarapatinews. Pati – Musim hujan yang dinanti oleh sebagian besar masyarakat terutama para petani belum kunjung datang, Selasa tgl (30/10/18).

Sementara sebagian masyarakat sudah mengalami krisis air. Pasalnya kemarau tahun 2018 ini terbilang cukup panjang.

Prihatin dengan keadaan tersebut, pemerintah desa Suwaduk yang dipimpin langsung oleh kepala desanya Sudarsono, S.Pd berinisiatif mengajak seluruh jajaran perangkat desa dan masyarakat menggelar sholat istisqo’ yang dilaksanakan pada hari selasa 30 Oktober 2018 bertenpat di klantang.

Klantang merupakan suatu tempat di desa suwaduk tepatnya di sisi barat desa yang berbatasan dengan hutan jati milik perum perhutani desa Regaloh.

Menurut kepala desa Suwaduk Sudarsono, S.Pd pemilihan tempat tersebut merupakan warisan leluhur yang beberapa kali ketika musim kemarau panjang selalu melaksanakan sholat istisqo’ di tempat tersebut.

Sudah menjadi agenda tahunan ketika kemaru panjang pihaknya selalu mengajak warganya untuk melaksanakan solat istisqo’, namun untuk beberapa tahun sebelumnya sholat istisqo’ ditiadakan karena curah hujan yang cukup sambung Sudarsono, S.Pd.

Sedangkan tujuan diadakanya kegiatan tersebut adalah untuk memohon kepada Allah SWT agar menurunkan Rahmat Nya melalui hujan yang membawa berkah, sehingga masyarakat desa Suwaduk yang sebagian besar berprofesi sebagai petani dapat segara menggarap lahanya imbuh Sudarsono, S.Pd.

Beberapa jenis tanaman yang diusahakan petani di desa Suwaduk diantaranya tanaman tebu, singkong dan sebagian kecil pala wija sangat bergantung pada ketersediaan musim hujan walaupun beberapa waktu lalu masih mendapat pasokan air dari waduk Gunung rowo dan waduk Seloromo, namun karena musim kemarau yang terlalu panjang membuat pasokan air dari kedua waduk tersebut tidak mencukupi sehingga hampir seluruh kegiatan pertanian di desa Suwaduk terhenti.

Untuk itu seluruh warga sangat berharap segera turun hujan yang membuat pergerakan ekonomi di bidang pertanian dapat berjalan kembali lanjut Sudarsono, S.Pd.

Beberapa perlengkapan yang disediakan pemdes untuk pelaksanaan kegiatan tersebut adalah tikar untuk alas sholat, pengeras suara untuk Khotib dan makanan ala kadarnya termasuk es dawet yang selalu hadir ketika pelaksanaan sholat istisqo di desa Suwaduk.

Menghadirkan es dawet merupakan simbul kesegaran yang diharapkan bumi akan menjadi segar kembali setelah turunya hujan. Menurut Sudarsino, S.Pd untuk beberapa tahun yang lalu seusai pelaksanaan sholat istiqo’ adat yang dilakukan adalah menyiramkan es dawet kepada para jamaah, namun kali ini ed dawet tetap dihadirkan namun hanya sebatas dikonsumsi.

Selaku imam dalam kegiata sholat istiqo 2018 di desa Suwaduk ini adalah KH. Muslihan sedangkan bertidak sebagai khotib adalah KH. Ansori Lathif, S.Pd.I, M.Pd yang diikuti sekitar 80 jamaah. (Andik/Naila)

Published by admin