Semangat Gotong-Royong Memperkuat Solidaritas Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19

Suarapatinews. Kudus – Gotong royong merupakan budaya yang telah tumbuh dan berkembang dalam kehidupan sosial masyarakat Indonesia sebagai warisan budaya secara turun-temurun.

Gotong royong adalah bentuk kerja sama kelompok masyarakat untuk mencapai suatu hasil positif dari tujuan yang ingin dicapai secara mufakat dan musyawarah bersama.

Gotong-royong muncul atas dorongan kesadaran dan semangat untuk mengerjakan serta menanggung akibat dari suatu karya secara bersama-sama tanpa memikirkan dan mengutamakan keuntungan bagi dirinya sendiri, melainkan selalu untuk kebahagian bersama.

Maka setiap individu yang memegang prinsip dan memahami roh gotong royong secara sadar bersedia melepaskan sifat egois.

Situasi pandemi saat ini menunjukkan bahwa masyarakat dituntut untuk bersatu padu agar terbiasa berhadapan dengan situasi krisis saat ini.

Solidaritas warga di masa pandemi ini menguat dalam beragam bentuk partisipasi publik untuk membantu tenaga medis maupun warga yang terdampak.

Nilai-nilai Pancasila terlihat secara aktual di masa pandemi ini ketika masyarakat secara sukarela bergotong royong untuk meringankan beban saudara-saudaranya yang kesulitan.

Wabah Covid-19 menumbuhkan semangat gotong royong dan kepedulian sosial yang tinggi di berbagai daerah, dimana warga bahu-membahu berupaya mencegah penyebaran virus salah satunya dengan melakukan penyemprotan disinfektan atau memberikan hasil lumbung pangan untuk membantu sesama.

Implementasi gotong royong dalam kegiatan KKN yang penulis lakukan yaitu dengan ikut serta dalam aksi penyemprotan disinfektan lingkungan Panti Asuhan Iskandariyah kelurahan Wates, dan mushola-mushola bersama karang taruna Kompak di lokasi tempat KKN.

Hal tersebut tentunya menunjukkan kepedulian sosial terhadap kesehatan dan kebersihan lingkungan tempat tinggal warga ditengah situasi pandemi Covid-19 ini, tujuannya agar menumbuhkan sikap solidaritas yang kuat.

Sejumlah Karang Taruna di kelurahan Wates dengan sigap saling bergotong-royong secara swadaya dan Stimulan melaksanakan penyemprotan disinfektan diseluruh wilayah RT/RW setempat.

Kegiatan ini bagian dari usaha dan ikhtiar kita semua dalam menyikapi adanya Virus Covid 19.

Tujuannya kegiatan tersebut agar kita semua bisa saling menguatkan dan mengingatkan antar sesama bahwasanya Virus Covid 19 itu bisa kita cegah penyebarannya, dengan protokol kesehatan yang harus kita camkan dan lakukan setiap harinya.

Setiap kali kegiatan penyemprotan disinfektan, mereka juga menghimbau dan mengingatkan menggunakan pengeras suara, agar semua warga untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

Salah satunya dengan mencuci tangan menggunakan sabun setiap maupun sesudah beraktivitas dan juga di dihimbau setiap rumah menyediakan tempat cuci tangan dengan air mengalir dan juga sabun di rumah masing-masing.

Selain ikut serta dalam penyemprotan disinfektan, penulis juga membantu dalam kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan, pembakaran sampah dan bungkus rokok agar selalu terjaga kebersihan lingkungan kelurahan Wates terutama selama pandemi ini.

Gotong royong antar sesama adalah salah satu hal yang sangat penting untuk di kedepankan.

Meski banyak juga masyarakat yang egois dan tidak memperdulikan orang yang ada di sekitarnya, namun kelompok masyarakat yang perduli terhadap sesamanya masih mendominasi.

Pandemi mengajarkan kembali kepada bangsa ini untuk terus bersatu dan gotong royong agar dapat mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi.

Gotong royong merupakan budaya masyarakat Indonesia yang sudah mengakar sejak lama dan saat ini menjadi kekuatan melawan Covid-19 (Sharon, 2020).

Di Platform berbagi kitabisa.com misalnya, berbagai elemen sipil masyarakat mengajak untuk memberikan donasi bagi semua pihak yang terdampak Covid-19 yang kemudian donasi tersebut diperuntukkan para pekerja medis, buruh, guru mengaji, pedagang, pengemudi ojek online, dan yang membutuhkan.

Hal tersebut adalah bentuk konkrit gotong royong online di era Covid-19.

Seluruh elemen masyarakat berbuat apa yang mungkin dilakukan meskipun dalam beragam keterbatasan, ada yang berupaya menggalang dana, ada juga yang membagikan nasi bungkus dan minuman dan sejumlah aktivitas lainnya dan tentunya tetap memperhatikan protokol kesehatan. (Amilatun Najikha)

Published by admin