Thursday, 18-04-2024 05:54:35 am
Home » Sejarah » Jejak Misteri Asal Usul Desa Mintobasuki, Koripandrio dan Kebolampang

Jejak Misteri Asal Usul Desa Mintobasuki, Koripandrio dan Kebolampang

(2584 Views) December 8, 2020 4:52 pm | Published by | No comment

Suarapatinews. Pati – Berawal dari sejarah punden Panggung saat itu diyakini oleh masyarakat setempat mempunyai kekuatan dan kesakralan tersendiri, Rabu tgl (09/12/20).

Jejak misteri makam keramat, menjadi kisah tutur yang ada di masyarakat.

Pada waktu itu kadipaten Pati pesantenan dipimpin oleh Bupati Pati ketiga Cipto Mangononeng beliau memiliki seorang saudara
seperguruan yang di percaya untuk menjadi seorang punggawa kerajaan atau senopati yang  dapat diandalkan dan pilih tanding, yang menjadi penggede di daerah selatan tembusan alur sungai Silugonggo dengan gelar Rogojati namanya.



Rogojati dibantu seorang putri yang saat itu masih abdi keraton yang bernama Karti, kini namanya di sebut sebut mbah Cengek, dan peninggalannya masih ada sampai saat ini di kenal dengan panggilan punden mbah Cengek.

Beliau Rongojati ini di angkat sebagai kepala prajurit perang yang tugasnya, menghadapi musuh yang datangnya dari perairan sungai Silugonggo yang memiliki wilayah saat inii di desa Mintobasuki kecamatan Gabus kabupaten Pati atau terletak di dukuh Jrakah.

Sedangkan Rogojati mengatur setrategi perang di daratan Mintobasuki sebagai seorang penggede yang termasyhur akan kesaktian olah keprajuritan yang sukar dipilih tanding dalam menghadapi musuh musuhnya dan kala beliau meninggal lebih dikenal dengan peninggalan punden Panggung.

Sementara di sisi lain orang pintar yang mempunyai linuwih di Mintobasuki di angkat sebagai panglima perang di wilayah desa Koripandrio sebagai seorang sesepuh lurah yang memangku jabatan selain sebagai sosok seorang punggawa kadipaten Pati.

Beliau adalah Ki Brojongkoro yang terkenal di daerah kadipaten Pati sebagai seorang kesatria pilih tanding selain tegas pemberani beliau adalah putra Mintobasuki.

Bertugas menghadapi musuh dari barat yang makamnya terletak atau berada di desa Koripandrio kecamatan Gabus kabupaten Pati yang hingga kini makamnya cukup keramat, bahkan saat ada burung yang melintas dapat jatuh bila lewat di atas makam beliau, bahkan masyarakat setempat pada tahun 50an melihat jelas keanehan atau kramat makam tersebut.

Sedangkan daratan Pati
timur Adipati Cipto Mangunoneng mengangkat senopati Perang atau tameng pati timur Kyai Kebolampang atau lebih dikenal dengan Kyai Yasin dan akhirnya sampai saat ini di sebut sebut Mbah Yasin Boto,” pungkas mbah Joyo ke awak media.

Adapun kramat makam tersebut adalah merupakan jejak sejarah dari cerita para pepunden dahulu yang telah berjuang dalam pengabdian seorang penggede (pemimpin desa) dalam mengambil kebijakan secara menyeluruh, bagaimana mengatur rakyat para warganya sedemikian rupa sehingga daerah itu menjadi aman dan sejahtera dari segala gangguan para bromocorah yang selalu mengganggu keamanan desa tersebut.

Bagaimana jejak misteri makam yang menjadi pepunden oleh masyarakat tidak bisa di ubah bahwa beliau adalah cikal bakal kampung setempat, jika saat bulan bulan tertentu diperingati sebagai bersih desa dengan menghadirkan hiburan ketoprak, wayang bahkan tayub sesuai kelangenan atau kesukaan sosok para punden tersebut.

Disinilah keunikan kampung kampung yang ada di kabupaten Pati dalam menembus dimensi lain bahwa ada batas cakrawala yang terlihat dalam bentuk keluhuran para leluhur yang ada hingga kini jejak makamnya.

Dalam sebuah wawancara dengan narasumber, kadang dipercaya atau tidak beliau beliau ini selalu menjaga dan hadir disaat saat tertentu, misal ada hajat dikampung dalam rangka bersih desa ataupun yang lainnya.

Jika putra putri kadipaten Pati banyak yang menjadi seorang prajurit TNI atau Polri bahkan ada yang menjadi seorang pejabat tinggi tidak bisa lepas dari para pepunden zaman dahulu, tidak bisa di pungkiri trah seno_PATI selalu melekat di bumi kabupaten Pati. (bersambung~kusno)

Published by

Categorised in:

No comment for Jejak Misteri Asal Usul Desa Mintobasuki, Koripandrio dan Kebolampang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *