Disinyailir Pemilihan Ketua Gapoktan Desa Wotan Dukuh Jongso Sarat Atensi dan Muatan Politik

Suarapatinews. Pati – Pemilihan ketua kelompok tani (poktan) dukuh Jongso desa Wotan kecamatan Sukolilo kabupaten Pati yang saat ini dipimpin oleh kades Madekur disinyailir sarat atensi dan permainan politik untuk memuluskan orang orang kepercayaannya yang saat ini hampir puluhan tahun menjadi pengurus yang tak tergantikan hingga beberapa periode kepengurusan yang akan digelar dalam waktu dekat ini, selasa tgl (24/08/21).

Menjadi tidak masuk akal jika ketua kepanitiaan saat ini adalah dominan orang orang itu saja, Rusidi ketua Gapokton desa Wotan juga merangkap ketua pengairan BSDA (jratun) dan merangkap ketua panitia pemilihan poktan adalah orang yang bertanggung jawab atas kemajuan dan kemakmuran kehidupan buruh tani atau para petani pengarap yang mengharapkan trasparansi agar kedepannya tidak ada monopoli berbagai bantuan alsintan dari pemerintah seperti combi, traktor, bankeu, banprov dan sebagainya yang saat ini dikuasai oleh pengurus Gapoktan.

 

Mbah Jamasri adalah sesepuh dan tokoh desa Wotan dukuh Jongso yang selalu mengharapkan perubahan atas sepak terjang pengurus poktan tani makmur yang sudah dikuasai dan dijabat hingga puluhan tahun oleh ketua Mulyadi yang sarat dengan manipulatif, ketidaktransparan inilah oleh sebagian besar masyarakat yang geram untuk melakukan perubahan disegala lini agar kedepannya masyarakat dan warga desa Wotan dukuh Jongso kembali merasakan akan tulusnya para pengurus poktan tani makmur dalam mengelola managementnya bisa lebih transparan,” terangnya.

 

Juga para petani pengarap seperti Senen, Karjami, Kaerun, Tri dan semua petani diwilayah tersebut sangat megharapkan adanya perubahan keterbukaan dan transparansi, agar tidak berlarut larut permasalahan polemik poktan tani makmur selama ini,” tandasnya.

 

Tuntutan perubahan ini adalah wajib dan disetujui oleh sebagian besar oleh tokoh sepuh dan masyarakat desa Wotan dukuh Jongso yang mengharapkan suatu era perubahan agar sebuah era monopoli kepengurusan yang tidak tranparan akan kebijakan terhadap para petani pengarap tidak terulang kembali yang hanya menguntungkan beberapa oknum pengurus poktan selama ini.

 

Akan digelarnya Re-organisasi atau pergantian pengurus pada akhir bulan/ awal bulan ini menjadi sebuah perjalanan panjang dari pengurus poktan tani makmur untuk melaksanakan pemilihan ketua baru, adapun juklak/ aturan yang tertuang dalam pemilihan ketua atau pengurus adalah dasar utama untuk melaksanakan pemilihan pengurus baru tersebut.

 

Seperti pasal pasal yang ada dalam petunjuk pelaksanaan (juklak) aturan harus ditetapkan lebih awal agar tidak ada dusta diantara kita, agar pemilihan pengurus baru berjalan dengan baik sesuai dengan kaidah kaidah  aturan yang ada, seperti yang tertuang dalam Perdes setempat yang nantinya akan dilaksanakan ketua panitia pemilihan.

 

Adapun aturan (juklak) tersebut meliputi hak pilih adalah petani pengarap agar semua bisa mendapatkan undangan hak pilih, harapnya nanti Pemdes desa Wotan bisa membikin undangan sesuai data petani yang punya hak memilih,” ujar Karjami.

 

 

Menjadi tidak mudah tantangan kedepannya untuk melakukan sebuah perubahan management dan sebuah perubahan bagi pengurus baru poktan (kelompok tani) tani makmur yang akan terpilih nantinya, atas ketidakadilan sosial bagi seluruh warga dan masyarakat dusun Jongso desa Wotan yang terzholimi selama ini, dan merupakan unsur yang utama agar terjalin sebuah hubungan yang harmonis dengan komunikasi dua arah antara pengurus dan anggota nantinya, agar permasalahan selama ini bisa terselesaikan bersama sama.

 

Dan dari Pemdes Wotan bisa mengakomodir dan memfasilitasi dan tidak condong ke salah satu pihak agar pemilihan ketua poktan tani makmur bisa berjalan dengan lancar dan sukses juga warga bisa merasakan keadilan dan kesejarahteraan bagi seluruh masyarakat khususnya warga desa Wotan dusun Jongso kec. Sukolilo Pati tersebut.

 

Saat dikonfirmasi PPL desa Wotan (Masrukan) dan koordinator BPP Sukolilo (Mundhori) hanya memantau dan sebatas memonitor adanya pergantian pengurus baru tersebut, karena kewenangan sepenuhnya ada di Pemdes Wotan dan Gapoktan setempat,” tutupnya. (Red)

Published by admin