Suarapatinews. Pati – Bagi sebagian besar masyarakat kota Pati, dangdut adalah hiburan paling favorit dan paling di nantikan, selasa tgl (31/10/17).
Kurang lebih dalam kurun waktu satu dasawarsa ini dangdut mencapai puncak kejayaannya, bahkan khususnya di Pati dangdut menempati urutan pertama dalam hal pentas pertunjukan musik, terbukti dangdut mampu menyisihkan rivalnya yaitu pertunjukan musik dengan genre pop dan rock yang sempat merajai di era 90an.
Pada saat lebaran Idul Fitri, bisa di bilang menjadi pesta panennya bagi sejumlah group orkes Melayu. Di mana sebagian besar masyarakat Pati menggunakan momen Idul Fitri sebagai ajang silaturahmi dan halal bihalal dengan menghadirkan hiburan musik dangdut.
Sejumlah group orkes dari jawa timur yang sudah lama berkibar di blantika musik dangdut dengan didukung artis artis ternama, hampir tidak pernah pulang ke jawa timur lantaran begitu banyaknya job yang membanjiri selama musim lebaran di Pati.
Tidak hanya orkes Melayu dari jawa timur beberapa orkes lokal pun tidak mau kalah, sebut saja OM MANHATTAN, OM KOPLAX Musik dan masih banyak lagi ikut unjuk gigi meramaikan pesta hiburan kota Pati.
Satu hal yang mungkin belum banyak yang tahu, di Pantura atau khususnya di Pati sering dijumpai pertunjukan dangdut dengan panitia anak anak muda ataupun masyarakat biasa, mampu menghadirkan grup orkes jawa timuran yang tarip sekali manggungnya cukup fantastis yaitu kisaran 100 juta rupiah.
Ini sangat luar biasa karena dalam pelaksanaanya panitia tidak menggunakan sponsor untuk meringankan beban dana pembiayaan pertunjukan.
Berbeda dengan kota kota lain seperti di kota Jogja, Kedu dan sekitarnya konser musik dangdut jawa timuran jarang di temui dan kalaupun ada bisa dipastikan atas prakarsa sponsor.
Kehadiran orkes Melayu khususnya musik dangdut seolah membawa energi positif bagi grup dangdut lokal karena dengan adanya kompetitor yang lebih senior dan berkwalitas dapat memacu dalam memotivasi para musisi dan artis lokal untuk lebih meningkatkan musikalitas mereka dengan harapan ke depannya mampu bersaing ketingkat Nasional.
Sebagai contoh misalnya OM. KOPLAX MUSIK yang sudah masuk dapur rekaman dibawah naungan MJ RECORD salah satu label ternama di Surabaya. Dengan artis pendatang baru yang cukup terkenal dikawasan pantura Pati dan sekitarnya, bahkan tour tujuh kota menjadi agenda besar grup OM KOPLAX MUSIK dengan bintang barunya Febby Maharani putri bapak Joko Wibisono owner OM KOPLAK MUSIK yang beralamatkan desa Tambaharjo (Runting) Pati.
Menjamurnya dunia hiburan di Pati adalah bukti betapa dinamis dan begitu besarnya nilai nilai kebersamaan masyarakat yang tertanam, sehingga mampu mewujudkan harapan walaupun sebatas hiburan. Kedepannya semoga group group dangdut lokal mampu menjadi tuan rumah di tanah kelahirannya sendiri. (Ateg)