Mengenang Perjuangan Tokoh Gunung Kendeng, Langgar Bu Patmi Diresmikan
Suarapatinews. Pati – Bertempat di Monumen Patmi Kendeng Desa Larangan RT 03 RW 01 Kecamatan Tambakromo Kabupaten Pati, tepat pada pukul 20.30 WIB Pelda Sukarno Bati Wanwil Koramil 20 Tambakromo bersama Babinsa hadiri pengajian umum dalam rangka peresmian Langgar Patmi Kendeng, Sabtu tgl (08/09/18).

Tokoh agama, tokoh masyarakat, JMPPK dan masyarakat setempat hadir dalam peresmian langgar Bu Patmi, untuk mengenang perjuangan beliau.
Hadir dalam peresmian langgar tersebut, Katib am PBNU dan anggota Wantimpres KH. Yahya Kholil Staquf, Jaringan Gusdurian (putri mantan Presiden Gusdurian) Allisa Wahid, Ketua PBNU KH. Imam Aziz, Kades Larangan Suko, Tokoh JMPPK Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng Gurino, Gunarti, Kelompok JMPPK (Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng), LBH Semarang Zaenal Arifin, Gus Yahya dari Purwodadi, Mbah Susilo Toer adik dari Pramudya Ananta Toer (penulis ternama Indonesia) dan berbagai tokoh pejuang gunung kendeng lainnya.
Dalam sambutan ketua panitia Bambang Sutikno mengatakan, bahwa rencana pembangunan langgar berawal dari keinginan almarhumah ibu Patmi sebelum meninggal dunia, sehingga setelah meninggal dunia dilanjut pembangunannya oleh keluarga yang dibantu kelompok JMPPK,” ujarnya.
Usai acara pengajian dilanjutkan rembugan dipimpin oleh Maya dari Jepara dengan tema “Perspektif islam dalam rahmatan lil alamin terhadap personal lingkungan, yang diselingi dengan menabuh lesung oleh grup rebana kartini kendeng.
Adapun dalam sambutannya KH. Imam Azis selaku Ketua PBNU mengatakan bahwa kerusakan pegunungan kendeng dapat mengakibatkan terjadinya bencana alam yang tidak kita duga seperti tanah longsor ataupun banjir bandang yang datang setiap musim hujan tiba.
Berdirinya langgar berfungsi untuk menyatukan seluruh lapisan masyarakat sebagai tempat untuk untuk menghayubagyo kepada sesama dan dapat digunakan untuk berbagai kegiatan kemasyarakatan umat khususnya umat Islam,” ungkapnya.
Rangkaian acara ditutup dengan peresmian Langgar Patmi kendeng oleh K.H. Imam Aziz yang disaksikan seluruh hadirin dan segenap tamu undangan juga masyarakat setempat yang selalu empati dengan perjuangan bu Patmi tokoh pejuang gunung kendeng tersebut.
Tokoh pejuang yang satu ini sangat gigih menyuarakan tolak semen dengan harapan agar anak cucunya dapat menjaga kelestarian gunung kendeng menjadi lebih manfaat bagi masyarakat wong Pati kidul khususnya.
Yang hidup mayoritas dengan mengadalkan sumber mata air kehidupan dari gunung kendeng untuk mengairi hamparan ribuan hektar lahan sawah yang membentang dari Sukolilo, Kayen bahkan sampai ke kecamatan Tambakromo.
Bu Patmi wafat saat kedua kakinya di cor semen yang berhari-hari ditengah teriknya panas matahari harus menghembuskan nafasnya yang terakhir kali di depan Istana Kepresidenan.
Perjuangan yang begitu berat bertahun-tahun bersama JMPPK jaringan masyarakat peduli pegunungan kendeng yang selalu lantang dan pantang menyerah menolak keberadaan pabrik semen yang akan di dirikan dan telah disetujui amdalnya pada saat itu.
Kekuasaan yang menabuh genderang perang oleh warga dengan alasan memajukan perekonomian masyarakat dengan adanya pabrik semen dapat mempekerjakan masyarakat setempat sebagai tenaga kerja, tanpa memperhitungkan dampak akibat yang timbul setelahnya.
Namun perjuangan yang tidak pernah menyerah dan kenyataan yang harus dihadapi oleh bu Patmi & JMPPK akan terus menolak kebijakan para pengusaha dan penguasa negeri ini yang dhzolim terhadap lingkungan yang akhirnya akan merusak habitat lingkungan gunung kendeng sendiri. ($.tikno)
No comment for Mengenang Perjuangan Tokoh Gunung Kendeng, Langgar Bu Patmi Diresmikan