SMK Farming Pati Peduli Sesama, Adakan Donor Darah Secara Berkala

Suarapatinews. Pati – Darah merupakan bagian penting dalam diri seseorang. Tingginya tingkat kecelakaan di jalan raya menjadi salah satu sebab semakin dibutuhkanya stok darah dari para pendonor, terlebih darah merupakan komponen tubuh yang sampai sekarang belum bisa diproduksi di pabrik.

Sebagai instansi pemerintah yang sudah diakui dunia, Palang Merah Indinesia (PMI) mengemban kwajiban menjaga ketersediaan darah yang sewaktu-waktu dapat digunakan oleh masyarakat.

Salah satu trobosan yang dilakukan PMI Cabang Pati adalah menjalin kerjasama dengan sekolah baik negeri atau swasta untuk turut serta menjaga ketersediaan stok darah tersebut.

Seperti yang dilaksanakan bersama SMK Farming Pati yang tengah melaksanakan kegiatan donor darah pada hari senin tgl (24/d09) denganmelibatkan seluruh unsur sekolah mulai dari kepala sekolah, guru, staf, serta seluruh siswa yang telah memenuhi persyaratan yang ditentukan dari pihak PMI.

Menurut Erlina Wahyu Ningsih salah seorang staf teknis unit transfusi darah PMI Cabang Pati, SMK Farming merupakan relasi PMI Cabang Pati yang sangat konsisten dan peduli kepada sesama.

Hal tersebut dibuktikan dengan pelaksanaan donor darah yang dilakukan secara berkala yaitu 3 bulan sekali sejak tahun 1990 hingga saat ini.

Pelaksanaan donor darah di SMK Farming terbilang sukses karena didukung oleh seluruh warga sekolah masih tutur Erlina Wahyu Ningsih.

Untuk itu pihaknya mengajak warga sekitar sekolah untuk turut serta dalam kegiatan amal tersebut dengan bergabung mendonorkan darahnya bersama SMK Farming Pati.

Sedangkan kreteria seseorang yang boleh mendonorkan darahbya masih sambung Erlina adalah berusia minimal 17 tahun, memiliki berat badan minimal 45 kg, dalam keadaan sehat, tidak dalam keadaan mengandung, menyusui dan menstruasi khusus wanita, dan kandungan HB dalam darah 12,5%.

Sedangkan manfaat yang diperoleh bagi seseorang yang secara rutin mendonorkan darahnya antara lain terangsangnya pembentukan sel-sel darah yang baru sehingga akan menjaga kualitas darah dalam tubuh.

Selain itu pendonor akan mendapatkan informasi tentang kondisi darahnya, karena sebelum diberikan kepada pasien, terlebih dahulu darah akan di scrining dengan tujuan mengecek kondisi darah tersebut.

Apabila kondisi darah tidak sehat maka akan diberitahukan kepada pendonor sehingga akan lebih mudan dalam pengobatan penyakitnya. (alfin)

Published by admin