Dampak Pandemi Covid 19 Terhadap Kehidupan Sosial

Suarapatinews.com – Pati. Pada awal tahun 2020 seluruh dunia terguncang oleh suatu penyakit yang mematikan yang disebabkan oleh virus. Virus itu bernama Corona atau covid 19. Menurut beberapa referensi virus ini menyerang sistem pernafasan manusia.secara umum bila ada yang mengalami demam, flu, batuk dan sesak nafas dalam batas waktu tertentu ini adalah suatu gejala penyakit covid 19, maka harus ada kewaspadaan dan kerja sama yang baik dengan keluarga atau rekan kerja selama beraktivitas didalam rumah, diruang kerja dan didalam lingkungan masyarakat.mematuhi protokol kesehatan yaitu cuci tangan pakai sabun, memakai masker dan jaga jarak.

Harus diakui bahwa dampak pandemi covid 19 telah memaksa komunitas masyarakat harus adaptif terhadap berbagai bentuk perubahan sosial yang diakibatkannya. Secara sosiologis pandemi covid yang telah menyebabkan perubahan sosial yang tidak direncanakan. Akibatnya ketidaksiapan masyarakat dalam menghadapi pandemi dapat menggoyahkan nilai dan norma sosial yang telah berkembang dan dianut masyarakat selama ini. Kita memang harus mengikuti kebijakan physical distance untuk antisipasi paparan virus Corona, tetapi kita juga tidak boleh menjadi acuh dan tidak peduli terhadap sesama. Sebagai saran dari penulis, penerapan physical distance ini tentunya akan jauh lebih efektif dan efisien jika kita sebagai masyarakat ikut berpartisipasi dalam melaksanakannya. Karena pemerintah tidak akan mampu menerapkannya sendiri jika masyarakatnya tidak mau patuh. Kebijakan physical distance ini berdampak pada kehidupan sosial masyarakat karena merebahnya virus Corona ini mulai timbul rasa curiga dan hilangnya kepercayaan terhadap orang orang disekitar kita karena tidak tahu siapa yang terinfeksi virus sehingga akan menjaga jarak satu sama lain.budaya kita untuk berjabat tangan dan saling bertegur sapa pun saat ini mulai hilang karena takut terpapar virus Corona, bahkan banyak terjadi penolakan warga terhadap penguburan jenazah korban virus Corona,ini terbukti bahwa kita telah mengalami krisis kemanusiaan. Sejak diberlakukannya peraturan tidak dibenarkan ada kumpulan keramaian seperti di masjid,maka pada shalat berjamaah dan shalat Jum’at hanya beberapa orang yang hadir sehingga masjid tampak sepi, tanpa sadar kita telah meninggalkan modal menuju akhirat.menghadapi musibah covid 19 bukan hanya para medis yang berperan tetapi juga hendaknya pemerintah mengajak para ulama dan pemuka agama untuk ikut berperan aktif sehingga masyarakat merasa tenang.kita pasti akan kembali kepada Allah sang pencipta jika waktunya telah tiba namun sebagai manusia kita harus berusaha untuk terhindar dari penyakit dan menjaga umur dengan baik.selalu disiplin pakai masker,jaga jarak dan cuci tangan pakai sabun, ketika ditempat publik Hindari kerumunan, lindungi diri lindungi negeri.
Salam sehat salam sejahtera.
Penulis
Surasni
(peserta KKN MDR 2020

Published by admin