Mahasiswa KKN UIN Walisongo Ikut Serta Mengelola Kacang Hijau Bersama Warga Margasari

Suarapatinews. Cilacap – Mahasiswa KKN ikut serta mengelola kacang hijau bersama warga desa Margasari, sebagai salah satu nilai ekonomis atau nilai tambah tersendiri.

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Dari Rumah UIN Walisongo Semarang ikut serta dalam kegiatan petani yakni pengolahan kacang hijau, pada Jum’at, 06 November 2020.

 

Tanaman kacang hijau merupakan salah satu tanaman yang di budidaya di desa Margasari kecamatan Sidareja kabupaten Cilacap pada musim kemarau.

Mahasiswa datang ke rumah salah satu warga desa Margasari untuk belajar langsung cara mengolah kacang hijau dari menjemur sampai ke pemisahan biji dari cangkang dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yakni memakai masker.

Kegiatan ini dilaksanakan secara bertahap dari proses penjemuran, lalu penggebukan (pemukulan agar cangkang terpisah dengan bijinya), pemisahan cangkang dengan cara di ayab, dan pemisahan cangkang dengan cara di kipas.

Ke empat tahap tersebut harus dilaksanakan dengan cara berurutan agar hasil lebih maksimal.

Robingatul Ngadawiyah selaku peserta KKN Reguler mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan program kerja individu bidang ekonomi.

Kegiatan ini dirasa penting dilakukan karena merujuk pada keadaan ekonomi saat ini akibat virus covid-19 yang masih belum stabil maka perlu sebuah peningkatan ekonomi di masyarakat.

Ia juga berharap dengan adanya kegiatan ini membuat masyarakat termotivasi agar tertarik untuk membudidaya kacang hijau.

Selain membawa nilai ekonomi, kacang hijau juga memberikan manfaat yang besar bagi kesehatan, terutama dapat memenuhi kebutuhan protein kita dari kacang-kacangan.

“Kegiatan ini sebenarnya merupakan kegiatan individu KKN, namun juga merupakan pengalaman baru bagi saya untuk membantu proses pengolahan kacang hijau dari menjemur sampai kering dalam bentuk biji.

Harapan saya semoga kacang hijau dapat membantu keadaan perekonomian masyarakat akibat merebahnya virus covid-19 ini” ujarnya.

Sementara itu, ibu Fathimah selaku warga desa Margasari mengaku bahwa kacang hijau merupakan sumber ekonomi tambahan sambil menunggu masa bercocok tanam padi di Sawah.

Mengolah kacang hijau dari proses penjemuran syarat utamanya adalah terik matahari, namun cuaca saat ini sedang kurang bersahabat yang membuat masyarakat menjadi sungkan untuk menanamnya.

“Cuaca sedang sulit ditebak saat ini, membuat masyarakat menjadi sungkan untuk menanam kacang hijau.

Selain itu harga juga tidak sama seperti tahun lalu sebelum adanya virus covid-19, harga sekarang menurun sangat drastis.

Harapan saya semoga virus covid-19 ini dapat cepat untuk di musnahkan agar kehidupan menjadi tentram seperti dahulu kala,” ujar ibu tersebut. (R.ngadawiyah)

Published by admin