Suarapatinews. PATI – Kesantunan diera milineal sekarang ini sungguh sangat langka, maka dari itu mahasiswa UIN Walisongo Semarang ajak anak-anak SD sekitar rumah untuk biasakan unggah-ungguh basa Jawa, Rabu tgl (04/11/20).
Mahasiswa KKN Uin Walisongo asal desa Kepoh kecamatan Wedarijaksa kabupaten Pati mengajak anak-anak SD sekitar rumah untuk membiasakan unggah-ungguh Basa Jawa.
Kegiatan ini bermula dari seringnya anak-anak yang sedang bimbingan belajar di rumah mahasiswa UIN Walisongo selama pandemi ini yaitu ketika dalam bertutur kata anak-anak kepada yang lebih muda maupun kepada yang lebih tua tidak ada bedanya.
Mereka menggunakan bahasa yang sama dan tidak ada unggah ungguh Basa Jawa.
Maka dari itu muncul inisiatif Mahasiswa UIN Walisongo untuk tidak hanya mengajarkan ilmu pelajaran sekolah saja melainkan ilmu tata krama yaitu Unggah-Ungguh Basa Jawa.
Unggah Ungguh Basa Jawa merupakan aturan adat masyarakat Jawa perihal sopan santun, tata krama, tatasusila menggunakan bahasa Jawa (www.senibudayaku.com).
Pembiasaan Unggah-ungguh Basa Jawa ini yaitu dengan cara membiasakan berkata menggunakan basa krama dengan orang yang lebih tua seperti “mboten mbah”.
Selain itu juga dalam perilaku unggah ungguh basa jawa yaitu ketika anak sedang berjalan di depan orang yang lebih tua membiasakan berjalan dengan membungkuk sembari berkata “amit nyuwun sewu”.
Dengan adanya pembiasaan Unggah-Ungguh Basa Jawa ini, setiap harinya anak-anak dapat menghafal kosa kata Basa Jawa yang baru sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Kegiatan ini merupakan bentuk upaya untuk melestarikan budaya Jawa yang hampir ditinggalkan dan dilupakan oleh generasi muda, oleh karenanya ini kesempatan bagi saya untuk mengajarkannya kepada anak-anak SD yang sedang bimbingan belajar setiap harinya di rumah saya,” ujar Anik Lestari Mahasiswa KKN UIN Walisongo. (Anik Lestari)
