Saturday, 20-04-2024 01:56:00 am
Home » Pendidikan » MODERASI DAN SEJUMLAH PERMASALAHAN PANDEMI

MODERASI DAN SEJUMLAH PERMASALAHAN PANDEMI

(364 Views) November 20, 2020 10:44 pm | Published by | No comment

Suarapatinews. PATI – Ditengah tengah masalah pandemi cofid-19 yang belum sepenuhnya teratasi yang berdampak pada tatanan sosial, ekonomi, dan budaya.

Moderasi beragama juga merupakan masalah yang tidak pernah usai dari tahun ke tahun.



Konsep moderasi beragama dalam perspektif Islam, dalam pandangan idiologi NU adalah tawasuth.

Sebagai Muslim Moderat dimana mengedepankan kerukunan, gotong royong, toleran dan lemah lembut antar pemeluk agama maupun sesama pemeluk agama.

Dan hal ini merupakan pijakan utama dalam hidup bertetangga di lingkuangan sosial masyarakat. Terlebih di era milenial seperti ini.

Menurut presiden Lajnah Tanfidziyah KH Muflich Chalid Ibrahim moderasi beragama perlu digalakkan pada kalangan generasi milenial agar generasi milineal mampu menerima perbedaan.

Perbedaan ini bukan hanya dititik beratkan pada perbedaan agama, melainkan perbedaan pendapat atau pandangan yang ada dalam internal Islam sendiri maupun dalam lingkungan sosial.

Yang sedang marak misalnya, berbeda pandangan politik maka dianggap lawan atau musuh.

Sangat memprihatinkan ketika musim pemilihan kepala daerah atau kepala desa, terdapat perbedaan dalam memilih calon kepala daerah maka diantara sebagian kelompok tertentu saling bersiteru dan bermusuhan.

Dikalangan anak muda misalnya, salah satu anggota ikatan kelompok tertentu sering bentrok dan tawuran karena berbeda pandangan dan ideologi bahkan memakan banyak korban jiwa.

Seperti yang terjadi terakhir ini pada pertengahan September di kota Solo.

Bentrok massa Solo antara Barisan Muda Indonesia (dahulu bernama Dewan Muda Complex/DMC) dan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT).

Empat pendekar PSHT dikeroyok sejumlah pria bercadar di dua lokasi terpisah pada hari Selasa (15/9/20) dini hari.

Dua korban mengalami penganiayaan di Jl. Slamet Riyadi Dk. Windan desa Makamhaji kec. Kartasura kab. Sukoharjo sekira pukul 02.30 WIB. Dua warga PSHT lainnya dikeroyok di Jl. Sumpah pemuda No. 144 Genengan, Desa Mojosongo, Jebres sekitar pukul 02.15 WIB.

Akibatnya, keempat korban menderita luka-luka akibat tebasan senjata tajam dan harus menjalani pengobatan rawat inap di rumah sakit.

(https://5news.co.id/berita/2020/09/16/pendekar-di-bacok-gerombolan-bercadar-ketua-psht-solo-sebut-tindakan-pelaku-tidak-islami/).

Dengan adanya peristiwa tersebut menggambarkan bahwa minimnya pengetahuan tentang moderasi beragama dikalangan milenal.

Sangat disayangkan ketika sesama agama yang saat ini sedang diuji dengan adanya pandemi Cofid 19 seharusnya saling tolong dan mencari jalan keluar dari masalah ini justru saling menyakiti.

Diharapkan dengan adanya edukasi moderasi beragama dikalangan generasi milenial mampu membuka cara pandang anak muda dalam berideologi dan meminimalkan perseteruan sehingga kerukunan antara umat beragama maupun sesama agama bisa terjalin dengan baik. Mampu menghargaii dan menghormati perbedaan.

Dengan keadaan dan lingkuangan sosial yang beragam terkadang memang memunculkan konflik-konflik sosial, apalagi seperti saat ini.

Ketika pertemuan tatap muka diganti dengan pertemuan virtual, situasi ini akan memperburuk komunikasi sehingga terjadi kesalah pahaman antara individu.

Dengan keselarasan antara moderasi agama yang terjalin diharapkan keadaan menjadi nyaman dan terkendali.

Kita tidak bisa menuntut Manusia untuk menjadi sempurna karna manusia sendiri telah diciptakan oleh Alloh sebagai makhluk yang sempurna.

Dengan berlandaskan cinta yang tulus dari dalam hati diharapkan mampu memberikan kedamaian untuk sekitar kita dan bermanfaat untuk kemaslahatan ummat.

Menjadi tugas kita bersama dalam menghadapi hal ini.

mengembalikan nilai Binneka Tunggal Ika dan nilai-nilai Pancasila yang kian kemari digerogoti berbagai hal.

Ini, harus kembali harus digenjot dalam setiap lini pendidikan, baik di sekolah maupun di majlis-majlis masyarakat.

Bangsa ini menjadi sudut yang ditatap dunia dalam menolelir agama, dan moderasi beragama menjadi trand seter dunia.

Goncangan ini sudah dimulai kapan lalu dan akan terus terjadi. Ingat agama kita dan ajarannya, ingat dan sadar akan bangsa kita. Tumpah darah kita sendiri.

Adalah tanggung jawab kita yang dimandatkan Tuhan untuk membela agama dan Negara. Wallahu Alam Bis Sowab.

Siti Masilah
#kknmdreuvola
#kknmdr2020
#IpmafaPati

Published by

Categorised in:

No comment for MODERASI DAN SEJUMLAH PERMASALAHAN PANDEMI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *