Ada Keluhan Peserta Ujian Meski Seleksi Perangkat Desa Kabupaten Pati Tuntas, Ini Yang Terjadi

Suarapatinews. Semarang – Pelaksanaan Ujian dalam pengisian Perangkat Desa di Pati Kelar sudah, Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel UTC convention Semarang 16/04/2022 di Mulai Pukul 09.00 WIB samapai 14.30 WIB berlangsung dua session, Sabtu (16/4/2022).

Peserta yang berjumlah 706 Laki laki dan Perempuan, untuk mengisi 187 Formasi yang dibuka dari 95 Desa yang mengajukan Pengisian. Dengan demikian tahapan berikutnya akan segera menyusul susui jadwal SK Bupati Pati no 141/3259 Tahun 2022 Tenang Perusahaan Kedua Atas Keputusan Bupati Pati no 141/1087 Tahun 2022 Tentang Jadwal Pengisian Perangkat Desa Tahun 2022

Terkait hal tersebut, sesuai formasi yang dibuka maka dari jumlah peserta ada sebagian harus rela kembali dengan tangan hampa karena tidak lulus ujian.

Hal yang menarik perhatian dan cukup unik untuk di kaji adalah adanya kejadian di Kecamatan Kayen Desa sumbersari ada Lima formasi yang akan di isi, namun dari formasi tersebut tidak ada satupun calon yang lulus ujian, begitu pula di Desa Sukolilo Kecamatan Sukolilo dari 3 formasi yang dibuka pada formasi Kaur Perencanaan Tidak ada satupun Calon yang lulus ujian.

 

Ini bisa dilihat langsung saat passing grade berjalan,Setelah 100 soal pertanyaan dengan metode pilihan ganda terjawab semua ternyata tidak ada yang mendapatkan nalai 50 sebagai Persyaratan lulus ujian.

 

Banyak komentar dari peserta seleksi perangkat desa, seperti yang di ungkapan Rhisun Peserta dari Sonean Kecamatan Margoyoso menilai bahwa soal ujian sistem CAT ( Computer Assesment Test) tidak terlalu sulit dan juga tidak mudah” Gampang gampang angel garape mas, harus banyak belajar tentang pemerintahan ” Ujarnya.

 

Lain lagi dengan A’an Peserta dari Gebang Kecamatan Gabus menyampaikan bahwa soal agak sulit apalagi terlihat timer di komputer bikin semakin memeras pikiran karena berpacu dengan waktu” Agak sulit juga ya tetapi alhamdulillah dapat nilai cukup baik, walaupun harus berpacu dengan waktu , 100 soal harus bisa selesai 90 menit” Ungkap A’an.

 

Ditempat yang sama ada juga peserta yang merasa dirugikan oleh pihak panitia, karena penjelasan panitia tidak sesui apa yang dikerjakan, seperti yang dialami Sari salah satu peserta dari Desa Sambirejo Gabus mengeluh merasa dirugikan.

 

“Panitia menjelaskan bahwa soal PPKN berjumlah 13 Pertanyaan ternyata ada 26 Pertanyaan yang muncul, kemudian jawaban saya rubah mas tetapi di tabel tidak berubah kan nilai saya berkurang walupun jawaban saya benar” Keluhnya.

 

Dari berbagai komentar dan ungkapan para peserta seleksi dan kemungkin masih banyak lagi peserta yang mengalami hal serupa tetapi tidak mau mengutarakan atau takut berbicara, tentu ini akan berdampak pada salah satu pihak yang dirugikan, ada apa sebenarnya bisa terjadi hal seperti itu ? (Stn/red)

Published by admin