PATI, SUARA PATINEWS – Hampir setiap hari selama Bulan Apit (Penanggalan Jawa), desa-desa di Kabupaten Pati merayakan sedekah bumi sebagai bentuk rasa syukur warga akan hasil bumi yang melimpah. Masyarakat percaya, dengan mengadakan sedekah bumi akan menjauhkan mala petaka dan mala bahaya di lingkungan desa.
Tak terkecuali Desa Ketanggan, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati. Desa yang terletak di kaki Gunung Muria ini baru saja merayakan sedekah bumi pada Selasa 14 Mei 2024. Acara dimeriahkan dengan mengarak sebanyak 10 gunungan hasil bumi, marching band, seni barongan, hingga pentas seni ketoprak.
Perayaan dimulai dengan iring-iringan gunungan yang diikuti oleh 10 RT di Desa Ketanggan, dipimpin langsung oleh Kepala Desa Teguh Sutanto. Start dari halaman rumah Kades, iring-iring kemudian menuju balai desa setempat yang sudah terlebih dulu digelar pentas seni ketoprak Parang Garudo.
Ribuan warga yang sudah lama menunggu gunungan tiba di balai desa, kemudian memperebutkan hasil bumi yang sudah disusun rapi menjadi gunungan.
Kades Teguh Sutanto menuturkan, diperebutkanya hasil bumi ini karena dianggap mampu mendatangkan berkah bagi masyarakat yang mendapatkannya.
“Jadi hari ini kami masyarakat Desa Ketanggan baru saja mengadakan sedekah bumi, diikuti oleh seluruh masyarakat desa. Tadi juga ada pawai dengan 10 gunungan hasil bumi, dimana setiap RT membawa satu gunungan,” ujarnya.
Teguh menambahkan, sedekah bumi kali ini lebih meriah daripada biasanya dilihat dari antusiasme warga yang rela menunggu lama untuk mendapatkan gunungan yang dipercaya membawa berkah.
Kades berharap agar budaya semacam ini bisa terus dilestarikan oleh masyarakat desanya. Karena dengan sedekah bumi, hasil pertanian dan perkebunan masyarakat Desa Ketanggan dipercaya akan melimpah dan terhindar dari bencana.
“Harapannya memang agar hasil bumi melimpah untuk kesejahteraan masyarakat desa. Jadi ini adalah agenda rutin yang setiap tahun wajib kami uri-uri,” tutupnya. (red)
