Musrenbangdes Tawangharjo Susun RKPDes 2026, Tantangan Stunting dan Infrastruktur Jadi Sorotan

by -36 Views

PATI, SUARAPATINEWS.com – Pemerintah Desa Tawangharjo, Kecamatan Wedarijaksa, menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) tahun 2025 dalam rangka penyusunan RKPDes tahun anggaran 2026, acara dihadiri perwakilan Kecamatan Wedarijaksa, Bhabinkamtibmas, Babinsa, BPD, tokoh masyarakat, tokoh agama, RT, RW, serta pendamping desa, Jumat (26/9/2025).

Dalam sambutannya, Kepala Desa Tawangharjo, Darmono, menegaskan arah kebijakan pembangunan desa tahun depan akan fokus pada sektor kesehatan, terutama penanganan stunting, serta ketahanan pangan.

Ia juga menambahkan, untuk tahun anggaran 2026, pembangunan infrastruktur dengan prioritas pengaspalan jalan desa tetap menjadi agenda utama.

Namun, di balik rencana itu, tantangan nyata masih membayangi, Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, angka stunting di wilayah Wedarijaksa masih berada di atas target nasional penurunan stunting 14 persen pada tahun 2024.

Artinya, meski upaya pencegahan sudah berjalan, capaian desa masih memerlukan dorongan ekstra, terutama dari sisi edukasi gizi, sanitasi, dan pola hidup sehat.

Pada kesempatan tersebut, dr. Anik dari Puskesmas Wedarijaksa juga mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai penyakit chikungunya, gejala berupa bintik-bintik merah dan demam tinggi kerap menyerang warga di musim penghujan.

“Kebersihan lingkungan, pemberantasan jentik nyamuk, serta kesadaran masyarakat menjadi kunci pencegahan,”tegasnya.

Catatan ini menambah daftar pekerjaan rumah desa dalam urusan kesehatan lingkungan, yang sering kali belum tersentuh secara serius dalam perencanaan pembangunan.

Di sisi lain, rencana prioritas pengaspalan jalan memang mendesak, Sejumlah ruas jalan desa Tawangharjo masih rusak dan menyulitkan akses warga, terutama petani yang membutuhkan jalan layak untuk distribusi hasil panen.

Namun, persoalannya, alokasi Dana Desa (DD) kerap terbatas dan harus dibagi dengan program wajib lainnya, termasuk BLT dan bidang ketahanan pangan.

Kondisi ini rawan membuat pembangunan infrastruktur hanya dilakukan secara tambal-sulam, tanpa menyelesaikan masalah kerusakan jalan secara menyeluruh.

Musrenbangdes Tawangharjo berjalan lancar dengan partisipasi warga cukup aktif, Tetapi tantangan besar menanti, apakah usulan yang disepakati mampu menjawab persoalan mendasar desa, ataukah kembali terbentur keterbatasan anggaran dan lemahnya konsistensi pelaksanaan program. (red)

No More Posts Available.

No more pages to load.