Suarapatinews. Pati – Senin tgl (05/06) kala langit membentangi cakrawala, ditemani secangkir kopi dan sebatang rokok, dalam bisikan angin mamiri. Terlihat gundah dalam hatinya, akang kalau lagi bekerja terlihat getol dan bersungguh-sungguh tapi kalau lagi berdiam diri betah berlama lama dibawah pohon mangga tak terlihat bekerja, lalu kebutuhan hari hari darimana…?? Setocknya udah banyak ataukah memang rezekinya sudah datang sendiri ya akang..??
============================
Ya begitulah hidup ini sawang sinawang, apa yang kalian lihat dan rasakan tidak seperti kenyataannya. Bisa jadi seseorang tidak terlihat bekerja, banyak berdiam diri mengurangi aktifitas di khalayak umum, namun selalu saja ada penghasilannya (bisa jadi buah investasi masa lalunya).
Dia tidak pernah menyusahkan orang lain, tidak mengharapkan belas kasihan bantuan pemberian orang lain, tidak juga suka mengeluh ataupun berhutang untuk memenuhi keperluannya sehari-hari. Ini tentang keyakinan hidup, rezeki sudah ada bagian masing-masing.
Ya begitu deeh, apa apa yang kita punya (tanah, rumah, kendaraan, perabot ataupun perhiasan) jika saatnya harus dijual untuk memenuhi keperluan yang lebih utama, selagi belum ada penghasilan lain, ya ok saja, jangan diberatkan.
Jangan karena takut kehilangan apa apa yang kita punya, apalagi menginginkan sesuatu, malah memaksakan diri untuk berhutang apalagi berbunga (uang riba). Jika belum dimampukan tercukupi, yo sebaiknya bekerja yang sekiranya bisa menjadi asbab terpenuhinya kebutuhan. Ini lebih dikarenakan tentang gaya hidup, sepantasnya tidak memaksakan diri.
Bagi orang-orang tertentu yang telah mencukupkan diri urusan duniawiyah, sesungguhnya menyadari jika ikhtiar, usaha, bekerja keras untuk mendapatkan hasil lebih banyak, sangat rupeg dan menyengsarakan.
Namun dia rela melakukannya, sebagai jalan dharma cara kebermanfaatanNya untuk sesama, asbab meringankan orang lain melalui dirinya. Ini tentang kesadaran akan manfaat hidup …..!!! Urip iku urup.
Diamnya lebih dulu berikhtiar,
tandhangnya semata dharma,
Mencukupkan diri atas bagianNya,
Melebihkan untuk sesamanya, tak masalah apapun hasilnya, menggenggam dunia sebatas ditangannya, tak lagi dengan hatinya. ($uko.P)