Suarapatinews. Pati – Rabu tgl (30/08/17) perjalanan spiritual yang hampir puluhan tahun dijalani dan ditempuh, sudah menempa seorang mbah Jasri sang pembaharu para musafir yang singgah dikota Pati.
Riwayat perjalanan hidup beliau sudah malang melintang di dunia mistis dan supranatural yang mana beliau bisa tembus pandang dalam dunia gaib siapa kah sosok orang tersebut.
Nama mbah Jasri yang lahir dan besar di dukuh Bacem 29-10-1965 desa Baturejo kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati Jawa Tengah dan belajar keyakinan dari thn 1993 hingga kini menjadi seorang spiritualis tingkat tinggi.
Waktu itu beliau kejakarta bertemu sesepuh bernama eyang Kabul dan dalam pertemuannya ada perintah dari sang guru bahwa, beliau dari keraton solo punya gelar nama Surya Ningrat dalam pertemuan tersebut mbah Jasri dikasih petunjuk sama eyang kabul bahwa di desa kelahiran mbah Jasri ada tempat yang sakral dan kehidupan yang abadi tepatnya dilokasi watu payung gunung kendeng, waktu itu Mbah Jasri belum tau apa,” pada pertemuan yang kedua di thn 1995 beliau diajak kelokasi watu payung sama Eyang Kabul disitu beliau dikasih petunjuk banyak hal.
Tapi mbah Jasri belum bisa membuktikan apa ” setelah itu beliau suruh mengingat-ingat nanti pada tgl 9-9-1999 jam 9 diajak kewatu payung untuk membuktikan yang sebenarnya terjadi, pada waktu itu diwatu payung ada petunjuk berupa dua sinar tapi belum berarti apa” sinar itu dirahasiakan pada waktunya nanti masuk ketubuh manusia sangat berguna sekali. Kesimpulannya sinar yang dimaksud tersebut perpaduan antara penguasa.
Dan eyang Kabul berpesan sama mbah Jasri bahwa pada tahun 2016 – 2017 nanti, perpaduan sinar tersebut sudah masuk ke tubuh manusia nitis atau rengkarnasi sama orang yang asli terlahir pati khususnya wilayah kecamatan Sukolilo kabupaten Pati.
Yang tidak jauh dari gunung kendeng akhirnya pada tahun 2013 eyang Kabul meninggal dunia yang diiringi dngan upacara kebesaran, dan setelah eyang Kabul meninggal yang akhirnya mbah Jasri mendalami keyakinannya sampai saat ini dan beliau sudah membuktikan dan ketemu langsung orang yang renkarnasi atau titisan dari para dewa tersebut. (Teguh)