Suarapatinews. Pati – Budaya merokok telah menjadi satu hal yang mendarah daging di beberapa wilayah di Indonesia, (30/01).
Sementara kita semua setuju bahwa rokok bukanlah satu hal yang baik untuk kesehatan.
Ironi memang, ketika bahaya rokok telah banyak disuarakan, bahkan terpampang secara jelas di bungkus-bungkus rokok, namun masih banyak yang masih mengonsumsi batangan tembakau tersebut.
Menurut pernyataan dari Menteri Kesehatan, Nila Moeloek tahun 2017 lalu di Indonesian Conference on Tobacco or Health menyatakan bahwa lebih dari sepertiga atau 36.3% penduduk Indonesia saat ini merupakan perokok. Dan 20% di antara jumlah tersebut merupakan remaja usia 13-15 tahun.
Prihatin dengan keadaan ini, mahasiswa Undip, Intan Dwi Novita Hanum, mengajak siswa siswi MTs Tabiyyatul Aulad yang terdapat di Desa Perdopo untuk turut memerangi dampak negative rokok.
Bagi Intan, kampanye anti rokok ini sudah seharusnya digalakkan sejak dini, terlebih melihat banyaknya fenomena anak SMP yang mulai iseng-iseng mencoba rokok dan kecanduan rokok.
“Saya ingin mengajak adik-adik yang masih menginjak tingkat Sekolah Menengah Pertama ini untuk tidak mencoba merokok.
Saya lebih menekankan pada efek jangka panjangnya terhadap kesehatan.”, ujarnya.
Edukasi ini bertujuan untuk mengajarkan siswa-siswi tingkat Sekolah Menengah Pertama untuk dapat memulai hidup sehat tanpa rokok serta tak mudah terbujuk dengan rayuan iklan maupun paparan dari lingkungan sekitar.
Selain itu, edukasi ini juga bertujuan untuk mewujudkan amanat pemerintah dalam rangka mewujudkan sekolah sebagai kawasan anti rokok. (Paundria)
