Bubur Tuo, Makanan Khas Jenang (Bubur) Asli PATI Jawa Tengah

by -383 Views

Suarapatinews. PATI – Bubur tuo merupakan makanan khas tradisi dari Jawa Tengah, Makanan ini selalu di buru orang untuk acara hajatan, lamaran, tunangan ataupun yang lainnya, Selasa tgl (10/11/20).

Bubur tuo jajanan khas asli wong pati jawa tengah adalah simbol kemakmuran.

Di Jawa Tengah Sendiri Bubur Tuo merupakan suatu seserahan yang wajib dibawa ketika mengadakan acara lamaran atau yang lainnya.

Selain harganya yang terjangkau makanan ini juga menjadi pusat oleh – oleh ketika sehabis lebaran untuk di bawa balik ke Jakarta, Bandung dan paling jauh Malaysia.

Jika Garut terkenal dengan dodol, Kudus terkenal dengan Jenang, maka di Pati kita menganal makanan serupa dengan nama Bubur Tuo.

Bubur tuo adalah jajanan khas yang terbuat dari tepung beras ketan, santan kelapa, gula pasir dan gula jawa.

Makanan ini sekilas hampir sama dengan Dodol Garut, atau Jenang Kudus, namun memiliki ciri khas dan cita rasa yang berbeda.

Bubur tuo ini merupakan salah satu jajanan dan oleh – oleh khas dari Pati, Jawa Tengah.

Bubur Tuo ini terbuat dari bahan dasar seperti tepung beras ketan, santan kelapa, gula pasir, gula merah dan jahe.

Dalam proses pembuatannya, tepung beras ketan pertama dibersihkan (di pesusi) terlebih dahulu selama 3 – 4 kali cucian, kemudian kelapa di kupas (di plontos) , kemudian gula merah (gula jawa) di didihkan terlebih dahulu, sambil menunggu mendidih (halus) dilanjutkan dengan menyelep tepung beras ketan, dan menyelep kelapa, setelah itu kelapa yang sudah di selep kemudian di peras, dan gula yang sudah halus kemudian di saring, setelah itu barulah, santan, tepung beras gula merah di jadikan menjadi satu kemudian di aduk dengan mengunakan mixer bubur.

Adonan tersebut dimasak dan diaduk hingga kental dan merata. Setelah matang, bubur tuo tersebut di timbang sesuai pesanan dan di taruh di tebok atau nampan kotak dan nampan bundar (sesuai pesanan) kemudian di dinginkan.

Selain itu bubur tuo juga bisa di taruh di mika dan bisa juga di bungkus dengan menggunakan daun pisang.

Dalam proses pembuatannya, bubur tuo ini dimasak dengan menggunakan wajan besar. Proses memasaknya membutuhkan waktu 12 jam lebih.

Selama dimasak adonan bubur tuo ini di aduk menggunakan usuk pada zaman dahulu, akan tetapi banyaknya permintaan sekarang sudah menggunakan mixer yang besar.

Bubur tuo ini hampir sama dengan jenang Kudus atau Dodol Garut.

Yang membedakan adalah teksturnya, apabila dodol garut sedikit keras, jenang kudus cenderung lebih empuk dan lembut dan bubur tuo ini cemderung keras dan lembut.

Selain itu bubur tuo memiliki cita rasa manis yang khas beda dari yang lain dan juga tanpa bahan pengawet asli, dan bubur tuo ini hanya bisa bertahan 4 – 5 hari.

Bubur tuo sangat mudah ditemukan ditoko atau pasar – pasar bahkan bisa datang langsung di tempat produksi rumahan.

Salah satu sentra produksi bubur tuo terletak di Desa Asempapan RT 03, RW 04, kec. Trangkil, Kab Pati. Di Jalan Juwana – Tayu KM 08.

CINTAI DAN LESTARIKAN KULINER TRADISIONAL DI INDONESIA TERUTAMA DI KABUPATEN PATI

Deskripsi penulis :
Nama : Nailis Sa’adah
Umur : 21 Tahun
Asal : Desa Asempapan Kec. Trangkil Kab. Pati
Pendidikan : Pendidikan Islam Anak Usia Dini ( Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Walisongo Semarang
Motto hidup : Manjadda Wajadda.

No More Posts Available.

No more pages to load.