Suarapatinews. PATI – Pelatihan Ketahanan Pangan dengan Sistem Vertikultur dan Horikultur Sejak Dini yang merupakan kegiatan pelatihan yang diikuti oleh siswa dan siswi Sekolah Dasar, Rabu tgl (18/11/20).
Acara tersebut diselenggarakan oleh Mahaiswa KKN Tematik Universitas Muria Kudus dan Mahasiswa KKN Reguler dari Rumah (RdR UIN Walisongo Semarang.
Pelatihan tersebut dilaksanakan di Desa Bungasrejo RT 04 RW 01 kecamatan Jakenan kabupaten Pati, Senin, 16 November 22.
Pelatihan Ketahanan Pangan dengan Sistem Vertikultur dan Horikultur ini dipandu oleh Nadia dan Junda Makasiswa KKN Tematik Universitas Muria Kudus (UMK) Fakultas Pertanian.
Serta Sri Mahasiswa KKN Reguler dari Rumah (RdR Fakultas Ekonomi namun berlatar belakang dari keluarga Petani.
Dengan Berkolaborasi antara mahasiswa KKN tersebut memiliki tujuan dalam penyelenggaraan pelatihan yakni “ Bertujuan Pelatihan Ketahanan Pangan dengan System Vertikultur & Horikultur dan Mengenalkan Dunia Pertanian serta praktik secara langsung,” Ujar Mahasiswa KKN Kolaborasi.
“Alasan kami melaksanakan kegiatan Pelatihan Ketahanan Pangan dengan Sistem Verikultur dan Horikultur ini karna kami melihat yang pertama di masa Pandemi ini kita mengalami kesulitan menemukan bahan pangan dan harganya pun melonjak tinggi, dan yang kedua kami melihat banyak anak-anak zaman sekarang yang sudah mulai enggan untuk terjun di dunia pertanian.” Jelasnya.
Vertikultur adalah Sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat baik indoor maupun outdoor.
Dan horikultur adalah cabang ilmu yang membahas perihal pertanian yang meliputi tanaman buah, sayur, dan tanaman hias.
Penggunaan sistem Vertikultur ini karena sistem ini tidak membutuhkan banyak luas lahan dan bisa dilakukan di tembok ataupun pagar depan rumah, kalau Horikultur ini kita pilih karena mudah untuk menanamnya dan merawatnya serta dapat digunakan sebagai ketahanan pangan.
“ Dalam pelatihan dengan sistem vertikultur ini kita memanfaatkan tembok rumah salah satu warga desa Bungasrejo dan botol bekas sebagai media buat wadah nanam, kalau Horikultur ini kita memilih benih sayuran sawi dan kangkung sebagai media tanam dan penggunan pupuk organik” Ujar Mahasiswa KKN Universitas Muria Kudus Fakultas Pertanian terebut.
Pembuatan media verikultur menggunakan botol bekas dengan dua tipe.
Tipe pertama botol dipotong menjadi dua bagian sama besar dan tipe kedua botol dikasih lubang tengah-tengah botol yang kemudian di sambung-sambung secara vertikal, yang pemasangannya ditempelkan di tembok dan di gantung di pagar.
Mahasiswi asal UIN Walisongo ini menjelaskan kegiatan ini banyak manfaat dengan pemanfaatan lahan tembok kosong ataupun barang bekas dan ini menjadi langkah awal dalam mengenalakan dunia anak-anak serta masyarakat sekitar.
“ Kami berharap, pelatihan ini dapat berlanjut dengan teknik-teknik lainnya dan anak-anak dapat mengenal dunia pertanian serta semoga warga sekitar terinspirasi menerapkan kegiatan vertical gaeden ini.” Pungkas anak petani. (Sri Purwati)