Suarapatinews. Pati – Guru adalah sebuah profesi yang mulia, yang mencerdaskan anak anak Bangsa untuk lebih maju ada ditangan seorang guru. Maju mundurnya sebuah Bangsa pada suatu Negara juga ada pada bagaimana seorang guru menyampaikan ilmunya dan memperlakukan pendidikan kepada siswa didiknya. Guru adalah profesi yang mulia selain mengajar ilmu pengetahuan juga mendidik anak bangsa untuk bisa lebih berkahlaq mulia.
Dengan itu guru harus bisa bijaksana dalam mendidik mengajar siswa didiknya. Tidak boleh pilah pilih dalam menghadapi siswa didiknya. Terkadang nama mulia guru harus tercoreng oleh oknum oknum guru yang tidak sadar diri dengan profesinya sebagai guru.
Kejadian ini pun terjadi dilakukan oleh oknum seorang guru SDN Sundoluhur 01 Kayen Kabupaten Pati Jawa Tengah terhadap siswa didiknya dalam memperlakukan sikap dan tindakan yang mengakibatkan seorang siswa didiknya mengalami trauma psikis.
Berikut kronologi cerita kejadiannya, bermula seorang siswi dengan inisial N kelas 2 dua SD pada saat bermain diruang kelas dipukul oleh teman lelakinya dengan inisial F pada dadanya. Dan siswi N karena takut terulang lagi melaporkan kejadian tersebut pada orangtuanya saat dua bulan yang lalu. Oleh orangtuanya N akhirnya mengambil tindakan menyampaikan kejadian tersebut kepada pihak guru di sekolahan tersebut.
Dan oleh guru disekolahan N ditanggapi baik akan laporan tersebut. Tapi Setelah kejadian pelaporan akan perlakuan siswa F terhadap siswi N oleh orangtuanya kepada gurunya justru siswi N dikata katain oleh gurunya dengan inisial DW sebagai berikut “Ojo Dadi Tumbak Cucukan atau Cucuk Lampah, yen ono kejadian ning sekolahan ojo crito ning wongtuamu” ungkap ibu guru DW tersebut.
Dan si N pun mendapatkan bullyan dari temannya dan diasingkan oleh mereka. Diduga perlakuan kasar tersebut disebabkan karena ibu guru tersebut ikut membela siswa dengan inisial F tersebut. Dengan begitu siswa didiknya pun ikut ikutan membuly perilaku seperti ibu gurunya.
Karena kejadian itu orang tua korban merasa khawatir dengan kondisi pendidikan dan kejiwaan pada anaknya. Orang tua korban berfikir sekolah adalah tempat menimba ilmu, memperbaiki akhlak, belajar segala ilmu pengetahuan yang bersumber pada bapak ibu guru disekolah dan buku buku yang tersedia disekolahan tapi justru anaknya mendapatkan hal yang bertolak belakang dari semua itu oleh ibu gurunya.
Sungguh kekecewaan yang didapatkan dari tempat sekolah anaknya,” ungkap orangtua si N terhadap awak tim media. Orang tua N menyampaikan awak media ini dengan berharapĀ perlakuan yang tidak wajar ini jangan terulang kembali terhadap siswa siswi yang lain, karena perilaku guru yang tidak baik pasti nanti sedikit banyak akan ditiru dicontoh anak didiknya, kalau ini dibiarkan berkepanjangan bisa jadi generasi yang akan datang menjadi generasi yang tak berakhlaq. Ungkap orang tua siswi tersebut. (Tim TH)